Usia Dien Tamaela baru 25 tahun ketika dokter memvonisnya positif terserang penyakit TBC. Pada masa itu, TBC adalah penyakit pembunuh nomor satu karena belum ada obatnya sama sekali.
Kesehatannya terus memburuk. Sang ibu membawanya berobat ke rumah sakit yang kini dikenal sebagai RSUP Cipto Mangunkusumo.
Meskipun menjalani perawatan intensif, penyakitnya semakin parah. Dien tidak tertolong lagi sehingga akhirnya menutup mata untuk selamanya pada 8 Agustus 1948.
Dien dimakamkan di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sepuluh tahun kemudian makam belahan jiwa Chairil Anwar ini dipindahkan ke Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir.
Di Tanah Kusir, makam Dien terawat dengan baik. Makamnya terletak di Pemakaman Unit Kristen Blok AA1 Blad 69-kiri seberang rel. Dia terbaring bersama ayah dr Tamaela dan ibu Mien Pattiradjawane.
Di sisi kanan, terdapat makam Zhigniew Bleszynski, ayah kandung artis Tamara Bleszynski.
"Kalau ada yang mau cari kuburan Dien Tamaela, cari saja di dekat ayahnya Tamara," kata petugas kebersihan di TPU Tanah Kusir beberapa waktu lalu.
Petunjuk ini cukup efektif sebab bila ditanya ke Kantor Pelayanan Pemakaman yang menyimpan data di komputer, nama Dien tidak terdaftar meskipun sudah dicari operator komputer.
Dien memang tidak melahirkan karya agung. Namun selintas hidup dan persahabatan dengan Chairil Anwar telah mengabadikan namanya di jagat sastra Indonesia dan dunia.
Setahun kemudian, TBC pun menjangkiti tubuh Chairil. 28 April 1949, Chairil menyusul Dien di usia 26 tahun.(Rudi Fofid/Koran SI/hri)
http://news.okezone.com/read/2009/10/27/345/269689/tbc-bunuh-chairil-dien
Kejujuran Itu Memerdekakan Dan Menenangkan
13 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar