SPANDUK Rp. 6.500,-/m Hub: 021-70161620, 021-70103606

Tanpa Sjafruddin, maka Indonesia...

| | | 0 komentar
Kolonel Dahlan Djambek (paling kiri), Burhanuddin Harahap, pemimpin Dewan Revolusi Ahmad Husein, Mr Sjafruddin Prawiranegara, dan Maludin Simbolon. Foto yang diambil Maret 1958 ini menunjukkan mereka sebagai pemimpin Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) berkedudukan di Bukittinggi, melawan rezim Soekarno.
Penulis buku Presiden Prawiranegara, Akmal Nasery Basral, menjelaskan, tanpa Sjafruddin, Indonesia pernah tidak ada karena pernah terjadi kekosongan pemerintahan.

"Kalau kita tidak mengakui Sjafruddin Prawiranegara sebagai presiden, kita harus mengakui kalau Indonesia pernah tidak ada," katanya saat bedah buku Presiden Prawiranegara di Pandeglang, Sabtu (21/5/2011).

Kekosongan pemerintahan itu terjadi dalam kurun waktu 19 Desember 1948-13 Juli 1949, atau ketika para pemimpin bangsa, termasuk Soekarno dan Mohammad Hatta, ditangkap dan diasingkan ke Bangka.

"Itu fakta sejarah yang tidak bisa dihilangkan, dan bangsa ini seyogianya memberikan pengakuan bahwa Sjafruddin Prawiranegara adalah presiden ke-2 RI meski hanya beberapa bulan," katanya.

Klimaks dari buku ini, lanjutnya, saat ada permintaan agar Sjafruddin menyerahkan mandat dan terjadi kegentingan ketika terjadi Perundingan Roem Royen.

"Sebagai presiden, Sjafruddin bisa saja menentang perundingan itu dan posisinya waktu itu sedang di atas karena telah mendapat mandat untuk menjalankan pemerintahan dari Soekarno," katanya.

Namun, yang dilakukan Sjafruddin justru sebaliknya, malah mengembalikan mandat itu kepada Presiden Soekarno, yang ketika itu memang sudah dibebaskan. Pertimbangannya karena lebih mementingkan rakyat.

Sjafruddin, katanya, merupakan figur yang memiliki dedikasi sangat tinggi untuk bangsa dan negara, yang sanggup meninggalkan istri dan anak-anaknya yang masih kecil untuk melaksanakan perintah Mohammad Hatta selama 207 hari.

"Saat menjadi Menteri Kemakmuran, Sjafruddin diperintahkan berangkat ke Bukit Tinggi oleh Bung Hatta, dan ia pun berangkat serta meninggalkan anak dan istrinya," katanya.

Karena dedikasinya itulah, pemerintah memercayakan beberapa jabatan penting kepada Sjafruddin, yakni Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan, Menteri Kemakmuran, dan Wakil Perdana Menteri.


Dapatkan artikel ini di URL:
http://www.kompas.com/read/xml/2011/05/21/1952211/Tanpa.Sjafruddin.maka.Indonesia.

Jenderal Pembantai Muslim Bosnia Ditangkap

| | | 0 komentar
Pemerintah Serbia telah menangkap Ratko Mladic, seorang jenderal pasukan Serbia-Bosnia yang terkenal kejam dalam perang di Balkan dekade 1990an. Mladic bertanggungjawab atas pembantaian ribuan umat Muslim Bosnia. Dia sudah lama menjadi buronan Pengadilan Internasional di Den Haag, Belanda.

Menurut VOA News, penangkapan Mladic diumumkan oleh Presiden Serbia, Boris Tadic, Kamis 26 Mei 2011. "Atas nama Republik Serbia, saya bisa umumkan penangkapan Ratko Mladic. Proses ekstradisi tengah berlangsung," kata Tadic dalam jumpa pers di Belgrade. Dia segera dibawa ke penjara di Den Haag untuk diadili.

Mladic selama ini diburu oleh penegak hukum Mahkamah Kriminal PBB atas kejahatan perang yang dia lakukan di bekas pecahan Yugoslavia. Mahkamah telah mendakwa Mladic pada 1995 atas kekejaman dilakukan pasukannya selama tiga tahun mengepung Kota Sarajevo di Bosnia.

Mladic, yang kini berusia 69 tahun, juga bertanggungjawab atas pembunuhan 8.000 umat Muslim Bosnia, baik laki-laki dewasa dan anak-anak, di dekat kota Srebrenica. "Penangkapan ini memupuskan beban berat dari Serbia dan menutup lembaran sejarah kelam kami," kata Tadic.

Pekan lalu, Kepala Tim Penuntut untuk Mahkamah Kriminal PBB, Serge Brammertz, mengritik Serbia karena tidak optimal memburu Mladic maupun buronan lain yang juga didakwa melakukan kejahatan perang, Goran Hadzic.

Kalangan pejabat Uni Eropa juga telah mengatakan bahwa penangkapan Mladic bisa jadi penentu bagi Serbia agar bisa masuk menjadi kandidat anggota baru Uni Eropa.

www.vivanews.com
http://dunia.vivanews.com/news/read/222897-jenderal-pembantai-muslim-bosnia-ditangkap

Ditemukan, Kuburan Massal Etnis Albania

| | | 0 komentar
Sebuah kuburan massal yang diyakini merupakan lokasi pemakaman sekitar 250 orang etnis Albania ditemukan di Serbia.

Seorang jaksa kejahatan perang, Vladimir Vukcevic, Senin 10 Mei 2010, mengatakan pada BBC bahwa informasi tersebut diperoleh dari misi kepolisian Uni Eropa di Kosovo (Eulex). Pemerintah Serbia telah mengirimkan aparat untuk menyelidikinya.

Mayat-mayat yang dikuburkan di situ diduga kuat merupakan korban pembantaian dalam konflik 1998-1999 saat pasukan Serbia menggempur pemberontakan etnis Albania di Kosovo. Kuburan massal itu ditemukan di kota Raska, dekat perbatasan dengan Kosovo.

Penyelidik pernah mencari kuburan massal di sekitar lokasi tersebut dua tahun lalu, tetapi tidak membuahkan hasil. Perlu beberapa hari sebelum proses penggalian bisa dimulai.

Jaksa kejahatan perang, Vladimir Vukcevic, mengatakan, penemuan tersebut merupakan tanda bahwa Serbia berkomitmen mengungkap sejarah bangsanya sendiri. "Ini merupakan sebuah bukti lagi bahwa Serbia tidak malu atas masa lalu mereka yang gelap dan siap membawa keadilan bagi semua orang yang melakukan kejahatan," kata Vukcevic kepada sebuah kantor berita seperti dikutip oleh BBC.

Ini bukan kali pertama kuburan massal sisa konflik ditemukan di Serbia. Mayat lebih dari 800 etnis Albania Kosovo ditemukan di sejumlah lokasi di Serbia pada 2001.

Empat aparat kepolisian Serbia telah dijatuhi dakwaan pada 2009 karena membunuh 50 warga sipil Albania Kosovo pada 1999. Masih ada sekitar 1.200 orang hilang saat perang berkecamuk.

Mantan pejabat kepolisian Serbia, Vlastimir Djordjevic, saat ini sedang menjalani proses persidangan di pengadilan kejahatan perang Perserikatan Bangsa-Bangsa di Den Haag, Belanda.

www.vivanews.com
http://dunia.vivanews.com/news/read/150095-ditemukan__kuburan_massal_etnis_albania

Ratusan Tulang Korban Perang Bosnia Ditemukan

| | | 0 komentar
Tulang belulang dari sekitar 97 orang ditemukan di dasar sungai buatan di perbatasan antara Serbia dan Bosnia, Rabu, 27 Oktober 2010. Tulang belulang ini diduga adalah para korban pada perang Bosnia tahun 90-an.

Tulang belulang ini ditemukan pada saat danau buatan Perurac yang terletak di perbatasan kedua negara dikeringkan untuk perawatan. Komisi Orang Hilang Bosnia dan Serbia mengatakan bahwa 372 potongan tulang ditemukan di danau wilayah Bosnia dan 79 potongan tulang lainnya ditemukan di danau wilayah Serbia.

Setelah melakukan penghitungan fragmen tulang, para ahli memperkirakan tulang belulang ini milik 97 orang yang kemungkinan adalah korban perang yang memecah Yugoslavia tersebut. Namun, penelitian DNA lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan jumlah dan identitas tulang tersebut.

Tulang tersebut diduga adalah para muslim Bosnia di kota Visegrad yang dibunuh pada perang Bosnia tahun 1992-1995 oleh tentara Serbia. Mereka kemuduan dibuang dari atas jembatan ke sungai Drina. Mayat-mayat ini lalu terbawa arus dan sampai ke danau buatan, bagian dari sungai Drina yang dibendung, beberapa kilometer dari hilir.

“Kami telah memperkirakan setidaknya sepertiga orang yang hilang akan ditemukan di tempat ini, namun kesempatannya sangat kecil untuk menemukan korban lainnya yang dibuang disini,” ujar ketua Komisi untuk Orang Hilang Bosnia, Amor Masovic seperti dilansir dari laman Associated Press.

Danau buatan Perucac dikeringkan setiap 30 tahun sekali untuk perawatan dan pembersihan. Disaat itulah tulang belulang korban perang ditemukan.

Pembunuhan di Visegrad sangat sering terjadi dan dalam jumlah yang banyak, sehingga manajemen bendungan melalui radio pada tahun 1992 menyerukan untuk menghentikan membuang mayat di sungai karena menyumbat gorong-gorong.

Sekarang, 18 tahun kemudian, para ahli dari kedua negara yang dulunya bertikai bekerjasama mencari para korban perang. Pemerintah Serbia menunda pengisian air di danau untuk mempermudah pencarian lebih banyak lagi tulang belulang.

“Saya yakin penemuan para orang yang hilang adalah unsur penting untuk mewujudkan rekonsiliasi di kawasan,” ujar kepala Komisi Orang Hilang Serbia, Veljko Odalovic.

www.vivanews.com
http://dunia.vivanews.com/news/read/185329-ratusan-tulang-korban-perang-bosnia-ditemukan

populer

Layak dibaca

IKUT TAMPIL....... BOLEH....?