Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menjenguk Abu Bakar Ba’asyir di Mabes Polri, Selasa (10/8). Rizieq didampingi mantan Ketua YLBHI Munarman dan aktivis Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI).
“Kedatangan kami selain untuk menengok Abu Bakar Ba’asyir, juga menanyakan kepada Mabes Polri kenapa ustadz yang istikomah, lugu, dan santun kok ditahan. Namun, tetap dalam koridor hukum,” kata Rizieq di Mabes Polri.
Dia menambahkan, FPI akan mengeluarkan pernyataan sikap terkait penangkapan Ba’asyir. Ketua FPI itu tiba di Mabes Polri pukul 11.30 WIB. Ba’asyir ditangkap Tim Densus 88 Antiteror di Banjar, Patroman, Ciamis, Jawa Barat, Senin (9/8) dinihari, dalam perjalanan pulang menuju Solo, Jawa Tengah.
Ia dituduh terlibat dalam serangkaian kegiatan teroris. Penangkapannya dua hari setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengutarakan dirinya menjadi target teroris. Sebelum Ba’asyir, sebuah rumah di Cibiru yang disangka teroris digerebek Densus 88. Penggerebekan juga dilakukan di Subang, Padalarang, dan Cileunyi. Saat ini orang yang dituduh teroris berjumlah lima orang. Mereka dituduh memiliki hubungan dengan Ba’asyir.
Selain Ketua FPI Habib Rizieq, anak amir Jamaah Anshorut Tauhid Abu Bakar Ba’asyir, Abdul Rohim juga datang di Mabes Polri menjenguk ayahnya. Ia mengaku tidak percaya dengan tuduhan tersebut.
“Kami punya pengalaman masa lalu dengan tuduhan bermacam-macam. Tapi ujungnya, beliau tidak terbukti,” ujar anak ketiga Ba’asyir itu.
Menurut dia, tuduhan itu merupakan rekayasa. Pemeriksaan terhadap Amrozi yang memaksakan keterkaitan ayahnya merupakan salah satu bukti rekayasa itu. “Semua tidak tepat. Kami menyakini rekayasa polisi. Dari dulu seperti itu,” ujarnya.
Ba’asyir merupakan orang yang tidak pernah setuju cara-cara penegakan syariah dengan kekerasan. “Prinsipnya dia tidak suka kekerasan. Dia tidak suka bom bunuh diri, dan kekerasan dalam memperjuangkan Islam,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Komisaris Jenderal Ito Sumardi menjelaskan, penangkapan Ba’asyir bukan pesanan baik dari seseorang ataupun dari negara lain. “Tidak ada sama sekali, pesanan dari manapun,” kata Ito seraya menambahkan bahwa Ba’asyir akan terus diperiksa meskipun enggan menjawab pertanyaan penyidik. wnd
Kejujuran Itu Memerdekakan Dan Menenangkan
13 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar