Teguh Santoso (24), warga Gedongan, Desa Kalikuning, Kecamatan Kalikotes, Klaten, Jawa Tengah meregang nyawa diamuk massa, Selasa (8/12/2009). Dia bukan pembobol ATM berisi gepokan rupiah, melainkan pencuri dua pasang sandal.
Cerita tragis ini bermula saat korban kepergok warga bertingkah laku mencurigakan. Warga menduga Teguh yang residivis ini akan melakukan aksi pencurian di rumah milik Supriyadi (37), yang tinggal di Dukuh Prigiwetan, RT 5/RW II, Desa Jogosetran, Kalikotes.
"Dia (Supriyadi) kemudian mengetahui lantas mengikuti gerak-gerik pelaku," jelas Kapolres Klaten AKBP Agus Djaka Santoso di Rumah Sakit Islam (RSI) Klaten, tempat jenazah pelaku disemayamkan.
Supriyadi melihat pelaku mengambil dua pasang sandal milik anggota keluarganya. Dia pun langsung memergoki pelaku dan langsung meneriakinya maling.
Mendengar teriakan itu, sejumlah warga langsung keluar dari rumahnya dan mengejar pelaku hingga tertangkap. Teguh langsung dihajar massa hingga luka parah di bagian kepala dan tungkai.
Petugas yang mendapatkan laporan aksi main hakim langsung mengamankan situasi. Dia sempat dibawa ke Rumah Sakit Islam (RSI) Klaten untuk mendapatkan perawatan, namun nahas, nyawanya tidak terselamatkan.
"Bila ada pelaku tindak pidana, jangan main hakim sendiri. Serahkan ke polisi untuk proses pidananya," ujar Kapolres. Saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan, polisi masih meminta keterangan saksi-saksi.
Kejujuran Itu Memerdekakan Dan Menenangkan
13 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar