SPANDUK Rp. 6.500,-/m Hub: 021-70161620, 021-70103606

MENGENANG PEMBANTAIAN DI LAPANGAN TIANANMEN CINA 1989

| | |
Protes bermula dalam skala kecil, dalam bentuk peringatan terhadap Hu Yaobang dan meminta partai membaharui pandangan resmi mereka terhadap Hu. Protes ini berkembang setelah berita tentang konfrontasi antara mahasiswa dan polisi menyebar.

Pembantaian Lapangan Tiananmen 1989 (Protes Lapangan Tiananmen 1989) adalah sebuah rangkaian demonstasi yang dipimpin mahasiswa yang berlangsung di Lapangan Tiananmen di Beijing, Republik Rakyat Cina, antara 15 April dan 4 Juni 1989. Protes ini ditujukan kepada ketidakstabilan ekonomi dan korupsi politik, kemudian merembet menjadi demonstrasi pro-demokrasi, hal yang tak lazim terjadi di Cina yang otoriter. Lebih dari 3.000 orang meninggal sebagai akibat tindakan dari pasukan bersenjata.

Mahasiswa memulai protes pada pertengahan April 1989, dipicu oleh kematian Hu Yaobang, sekretaris jenderal Partai Komunis Cina yang mengundurkan diri. Hu dipandang sebagai seorang yang berpikiran liberal dan dipaksa mengundurkan diri dari posisinya oleh Deng Xiaopeng, tetua pemimpin revolusi dalam Partai Komunis Cina yang menjadi pemimpin tertinggi Republik Rakyat Cina sejak kurun dasawarsa 70-an sampai dengan awal dasawarsa 90-an, pemimpin generasi kedua setelah Mao Zedong. Banyak orang, terutama kaum intelektual, menganggap hal ini sebagai sebuah perlakuan yang tidak adil.

Pada pemakaman Hu, sekelompok besar mahasiswa berkumpul di lapangan Tiananmen dan meminta permohonan di atas, namun gagal, untuk bertemu Perdana Menteri Li Peng, yang dipandang luas sebagai saingan politik Hu. Oleh karena itu para pelajar mengadakan sebuah mogok di universitas di Beijing. Pada 26 April 1989, seorang editor harian Rakyat menuduh mahasiswa merencanakan kekacauan. Pernyataan ini membuat kemarahan para mahasiswa, dan pada 27 April sekitar 50.000 mahasiswa turun ke jalan-jalan Beijing, tidak menghiraukan perintah bubar yang diumumkan oleh penguasa dan tetap menuntut pemerintah mencabut pernyataan.

Pada 4 Mei 1989, sekitar 100.000 pelajar dan pekerja berunjuk rasa di Beijing meminta pemerintah untuk reformasi media bebas dan sebuah dialog formal antara penguasa dan wakil pilihan mahasiswa. Pemerintah menolak dialog tersebut, hanya setuju untuk berbicara dengan anggota dari organisasi pelajar yang ditunjuk pemerintah. Pada 13 Mei 1989, banyak kelompok mahasiswa menduduki lapangan Tiananmen dan memulai protes puasa, meminta pemerintah menarik tuduhan yang ditulis di Harian Rakyat dan memulai pembicaraan dengan wakil mahasiswa. Ratusan mahasiswa turut serta dalam protes puasa dan didukung oleh ratusan ribu mahasiswa yang memprotes dan juga penduduk Beijing yang berakhir selama seminggu.


Meskipun pemerintah mengumumkan Undang-Undang Darurat pada 20 Mei 1989, demonstrasi terus berlanjut. Setelah para pemimpin Komunis berunding keluarlah perintah untuk menggunakan kekuatan militer untuk memecahkan krisis itu, dan Zhao Ziyang ditendang dari kedudukannya sebagai pemimpin politik karena dianggap gagal dalam mencegah aksi mahasiswa. Lalu Partai Komunis memutuskan untuk menghentikan situasi itu sebelum berkembang lebih jauh.

Tentara dan tank-tank dan dari Brigade 27 dan 28 dari Tentara Pembebasan Rakyat dikirim untuk mengendalikan kota. Pasukan-pasukan ini diserang oleh para buruh dan mahasiswa Cina di jalan-jalan kota Beijing dan kekerasan yang muncul sesudah itu mengakibatkan kematian di antara penduduk sipil dan militer. Pemerintah Cina mengakui bahwa beberapa ratus orang mati dalam insiden ini.

Angka-angka perkiraan korban sipil berbeda-beda: 400-800 (CIA), dan 2.600 (Palang Merah Cina). Para mahasiswa pengunjuk rasa mengklaim bahwa lebih dari 7.000 orang yang terbunuh. Setelah kekerasan ini, pemerintah melakukan penangkapan di mana-mana untuk menekan sisa-sisa pendukung gerakan itu. Pemerintah membatasi akses pers asing dan mengendalikan liputan atas kejadian-kejadian di pers daratan Cina. Penindasan terhadap protes Lapangan Tiananmen mengundang kecaman yang luas dari Amerika Serikat dan pemerintah negara-negara Barat lainnya terhadap pemerintahan Republik Rakyat Cina. (Sumber; Wikipedia).


sumber foto :

http://www.boston.com/bigpicture/2009/06/remembering_tiananmen_20_years.html
http://www.cnd.org/June4th/massacre.html

0 komentar:

populer

Layak dibaca

IKUT TAMPIL....... BOLEH....?