JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi berpendapat Indonesia merupakan sarang koruptor bukan teroris. Hasyim menilai pelaku teroris hanyalah korban penanaman pemikiran yang salah, lain dengan koruptor yang sadar betul aksinya merugikan negara.
"Yang menggelitik di Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah bahwa Indonesia ini sarang koruptor,bukan sarang teroris.kalau teroris Indonesia ini korban teroris," kata Hasyim di sela silaturahim PBNU-Muhammadiyah di Jakarta, Sabtu (19/12/2009).
Karenanya, pemberantasan korupsi harus serius dilakukan dengan melibatkan pemerintah, lembaga penegak hukum serta masyarakat. NU dan Muhammadiyah sendiri, katanya, sudah memiliki gerakan moral antikorupsi berbentuk gerakan nasional. "Karena hanya dengan gerakan nasional, negara dalam waktu 15 tahun bisa membebaskan diri dari korupsi," pungkasnya.
Menurutnya, peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih kecil dibanding perilaku koruptif yang sudah mengakar di semua lapis kalangan masyarakat. "KPK itu terlalu kecil dengan korupsi yang demikian besar," tukasnya.
KPK, kata Hasyim, sudah menjadi bagian dari rezim pemerintahan untuk memuluskan kepentingan kekuasaan. "Karena dia lemah dari eksekutif,maka dia pasti menjadi moncong setiap rezim yang berkuasa untuk melibas rezim terdahulunya," ujarnya. (frd)(mbs)
sumber okezone
Kejujuran Itu Memerdekakan Dan Menenangkan
13 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar