Pada 12 januari 2010 yang lalu sebuah gempa berkekuatan 7,1 skala Richter mengguncang Haiti. Efeknya sungguh dahsyat.
Menurut kantor berita Associated Press, gempa itu menewaskan lebih dari 316 ribu jiwa, sementara 1,5 juta korban gempa yang selamat kehilangan tempat tinggal.
Pejabat Haiti pun tidak bisa memastikan berapa banyak warganya yang tewas akibat gempa berkekuatan 7,1 pada Skala Richter itu. "Tidak ada yang tahu berapa banyak yang terkubur di reruntuhan , 200.000? 300.000? Siapa yang tahu jumlah mereka yang tewas?" kata Menteri Komunikasi Haiti, Marie-Laurence Jocelyn Lassegue.
Bagi rakyat yang selamat, penderitaan tampak masih berlanjut. Pasalnya, tim relawan mengaku lambannya aliran bantuan makanan dan logistik kepada mereka yang membutuhkan. "Kami berharap bisa bertindak lebih baik dan lebih cepat," kata Ketua Program Pangan Dunia, Joseet Sheeran, saat mengunjungi Port-au-Prince.
"Ini belum cukup, kami masih mau nambah lagi," kata Lunie Marcelin, ibu berusia 57 tahun yang memiliki enam anak saat menerima bantuan makanan dari pasukan penjaga perdamaian PBB di kawasan kumuh Cite Soleil.
Sementara itu, rakyat Haiti di Port-au-Prince Minggu kemarin dibuat panik oleh gempa susulan berkekuatan 4,7 pada Skala Richter. Ini sudah lebih dari 50 kali terjadi gempa susulan sejak gempa besar yang melanda negeri miskin di Kepulauan Karibia itu pada 12 Januari lalu.
Pemerintah pun hanya mengimbau agar 600.000 warga yang menggelandang di tempat-tempat terbuka di Port-au-Prince - kota yang berpenduduk 2 juta jiwa - untuk tinggal di kamp pengungsi atau menumpang di rumah kerabat di luar kota.
www.vivanews.com
http://dunia.vivanews.com/news/read/198794-tragedi-gempa-bumi-di-haiti
Kejujuran Itu Memerdekakan Dan Menenangkan
13 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar