Lembaga Keamanan Dunia yang satu ini telah menjadi payung hukum bentuk agresi/intervensi/ Invasi kejahatan Amerika dan sekutunya terhadap negara negara yang ditargetkan menjadi kawasan jajahan dan jarahan. PBB (persyarikatan Bangsa Bangsa) lebih menyerupai lembaga legalisasi kejahatan Amerika dan sekutunya untuk meng-obrak abrik negara negara orang lain, sebenarnya model baru dari bentuk penjajahan Masa lampau, yang di innovasi dengan menggunakan embel embel HAM. Padahal Amerika dan sekutunya adalah penjahat perang yang ambisi membunuh, menjarah harta negara negara tertentu yang menjadi targetnya.
Di Veitnam misalnya: Kejahatan Amerika dalam serangan ke Vietnam tidak terbatas kepada penggunaan senjata kimia saja. Sepanjang sepuluh tahun perang Vietnam, yaitu sejak awal dekade 1960-an hingga tahun 1975, kira-kira dua juta lima ratus ton bom telah diledakkan di Vietnam dan ratusan ribu orang tewas karenanya. Pasukan AS menjatuhkan bom begitu saja tanpa merasa perlu memberi penjelasan mengapa mereka harus melakukan agresi ke tanah Vietnam dan mengapa rakyat bangsa itu harus dibunuh. Atas nama pelanggaran ham dak aksi kemanusian, amerika menjadi negara paling buas membunuh dan membantai di negara tersebut, , tetapi apakah badan Dunia yang bernama PBB bisa menjinakkan boom waktu yang bernama Amerika. Apa yang dapat di banggakan dari Amerika, kecuali kalau ada negara yang suka menjilat pantas Amerika.
Selain dari itu, tentara Amerika dengan menggunakan bom-bom pembakar yang disebut bom napalem, membakar jutaan hektar hutan Vietnam sehingga memberikan pukulan besar terhadap keselamatan lingkungan hidup regional dan rakyatnya, arogansi amerika jelas merupakan Indikasi sebagai negara kanibal yang berpakaian HAM.
Perang Korea misalnya, Orang-orang Amerika pada perang Korea yang terjadi pada tahun 1950 hingga 1953, juga menggunakan bom napalem ini, demikian pula dalam Perang Dunia Kedua. Kejahatan Amerika adalah kejahatan terbesar di dunia, bukan nazi. Tetepi karena Negara paman Sam ini pandai yang berkelit dan pencitraan setelah membantai dan membunuh masyarakat, ternyata bisa menyulap dunia masih menyukai America. Padahal Amerika hanya berlindung di balik cadar kejahataannya yang compang camping dengan percikan darah dan dosa jutaan umat manusia.
Pada jam 8:15 pagi tanggal 6 Agustus tahun 1945, jarum waktu di Hiroshima bagaikan terhenti dengan dijatuhkannya sebuah bom berdaya ledak dahsyat ke kota itu. Ketika itu, warga Hiroshima baru saja bangun dari tidur dan aktivitas harian mereka baru saja dimulai. Mereka sebenarnya sudah mengetahui bahwa bom-bom akan dijatuhkan di kota mereka. Orang-orang Amerika dengan pesawat besar mereka telah menjatuhkan bom di 66 kota besar Jepang setiap hari. Pengeboman di Tokyo saja telah menewaskan seratus ribu orang sipil.
Beberapa hari sebelum bom atom dijatuhkan di Hiroshima, Laksamana Arthur Ranford berkata, “Jepang akan segera menjadi sebuah negara tanpa kota, dengan rakyat tidak berumah.” Mungkin rakyat Jepang mengira bahwa maksud Jenderal Amerika ini ialah pengeboman bertubi-tubi dan setiap hari sebagaimana yang selama ini dilakukan Amerika. Mereka sama sekali tidak menyangka bahwa Amerika akan menjatuhkan bom yang daya ledaknya mencapai 15 ribu ton TNT di atas sebuah kota yang berpenduduk 350 ribu orang. Dalam sekejap, pengeboman ini menewaskan kira-kira 100 ribu orang. Jumlah korban tewas hingga akhir tahun 1945 meningkat menjadi 140 ribu orang.
Pembantaian My Lai
Pembantaian Mỹ Lai adalah pembantaian yang dilakukan oleh tentara AS terhadap ratusan warga sipil Vietnam yang tidak bersenjata, dan kebanyakan perempuan dan anak-anak, pada 16 Maret 1968, pada saat Perang Vietnam. Pembantaian ini menjadi lambang kejahatan perang Amerika di Vietnam, dan segera membangkitkan kemarahan di seluruh dunia serta mengurangi dukungan masyarakat di dalam negeri terhadap perang itu sendiri. Peristiwa ini kadangkala juga dikenal dengan nama Pembantaian Son My atau Pembantaian Song My….Kalau kemudian Amerika berlagu dengan mengedepankan pembelaan HAM itu hanya sebagai senjata mengelak dari berbagai tuduhan, dan bukan tidak mungkin Amerika dan sektunya, suatu saat akan menjadi penjajah transparan, tanpa mengindahkan lagi peringatan PBB, karena PBB sendiri bagi Amerika merupakan legalisasi undang undan dan resolusi untuk membantai masyarakat Dunia, bukan mengamankan dunia.
Pada waktu perang Irak Para wanita wanita Iraq ditempatkan di dalam penjara berukuran 2,5 m x 1,5 meter dan selama “dalam proses penahanan,” setiap malam mereka diperkosa secara berkelompok sampai pingsan. Banyak dari wanita wanita ini yang belum dan sudah menikah dan memiliki suami dan anak, sehingga hanya beberapa orang saja yang berani membuka mulut dan mengangkat kasus mereka ke pengadilan. Kini, sekelompok pihak pengacara wanita di Irak mengajukan tuntutan kejahatan perang terhadap kaum wanita wanita wanita Iraq dan anak-anak , jelas ini merupakan kejahatan terlampir Amerika dalam menghalalakan sebuah tindakan berupa pembantaian juga menghalakan pemerkosaan oleh Amerika yang menjadi kiblat pemikiran para pendukung pluralis.
Di Afghnistan juga, tentara tentara Amerika terlibat pembantian dengan berbagai alasan yang di buat buat sebagai pembenaran sepihak bahwa Amerika tidak salah, adalah sebuah rekayasa pembelaan, menghindari segala tuduhan yang dilakukan oleh Amerika. Yang jelas Ageresi Amerika di banyak negara, sangat tak dapat dibenarkan, apapun Alasannya, termasuk hujan Tomahawk yang bertubi tubi menghujani Tripoli Libya, sehingga banyak menelan Korban, jelas merupakan Aksi Amerika dan sekutunya untuk merampas kedaulatan Negara Asing, termasuk bentuk penjajahan baru diabad Moderen.
Masihkah ada yang berpikir kalau Amerika Dan Sekutunya itu baik hati….. ?
sunberhttp://sosbud.kompasiana.com/2011/03/30/pbb-alat-legalisasi-kejahatan-amerika-dan-sekutunya-di-dunia-ketiga/
Kejujuran Itu Memerdekakan Dan Menenangkan
13 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar