Banyak pihak yang mengenal Tan Malaka sebagai seorang komunis yang dekat dengan ajaran Islam. Namun bagi penulis buku "Filosofi Negara Menurut Tan Malaka" sekaligus pemerhati Tan Malaka, Hasan Nasbi, Tan Malaka tetaplah sosok komunis sejati.
Banyak pihak yang menganggap Tan Malaka memadukan antara Marxisme dan Islam karena Tan Malaka mengaggumi sosok Nabi Muhammad seperti dalam buku Madilognya yang berisi Islam dalam tinjauan Madilog (Materialis, Dialektika dan Logika). Padahal dalam buku itu, jelas sekali bahwa Tan Malaka adalah penganut materliasme yang mengharamkan segala bentuk mistisme termasuk soal-soal rohani.
Hasan membenarkan Tan Malaka adalah pahlawan yang lahir di Minangkabau dari sebuah keluarga yang taat beribadah di mana ayahnya adalah juga pengikut tarikat. Tan Malaka, kata Hasan, juga sudah bisa mengaji dan mengajar mengaji, serta menerjemahkan bahasa Arab.
"Tapi setiap manusia itu pasti mengalami perkembangan dan Tan Malaka dalam hidupnya kemudian dia berkenalan dengan ideologi kiri Marxsisme. Dalam kesehariannya, dalam tindak tanduknya dia mempraktikan itu," ujar Hasan saat ditemui di kantornya Komplek Pasar Minggu Indah Blok C/17 Jakarta Selatan.
Menurut Hasan, bagi Tan Malaka, beragama adalah sebuah kebebasan, serta kemerdekaan yang tidak dapat dipaksakan untuk dianut, juga tidak dapat pula untuk dipaksa ditinggalkan.
"Nah makanya Tan Malaka berbeda, kalau komunis ingin menghapuskan kepercayaan agama. Tan Malaka menyadarkan masyarakat, tapi bukan berarti memaksa orang tidak beragama," jelasnya.
SUMBER : OKEZONE
Kejujuran Itu Memerdekakan Dan Menenangkan
13 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar